Gak Kerasa Udah Mau 2th Kerja

Gak Kerasa Udah Mau 2th Kerja. Udah gak nyangka sekian lama gua beberapa tahun kemarin gua berpetualang kesana kemari mencari ilmu dari yang semula duduk dibangku sekolah dasar sampe makan bangku kuliah akhirnya gua bisa bekerja juga ditempat sekarang. Ada hal unik gua bisa bekerja ditempat sekarang ini.

buka bersama 2018

Kejadian hal unik tersebut berangkat awal dari kegiatan santai yang tengah gua lakukan sambil mencari kerja yakni supir daring. Hal itu gua lakukan demi menambah uang saku gua juga demi mengasah ilmu speak speak gua yang masih kelas amatir. hehe

Entah kenapa dari hal yang sebenarnya hanya waktu sambilan ternyata gua bisa mendapatkan pekerjaan layak yang masih bisa gua pertahanin hingga saat ini. Walaupun kadang gua suka bosan dengan rutinitas diperjalanan yang bisa dikatakan tua di jalan but gua bersyukur dengan hal tersebut karena diluar sana masih banyak orang yang susah mencari pekerjaan.

Terlepas dari itu semua saat ini gua akan menikmati setiap momen yang terjadi karena gak setiap momen harus dilupakan apalgi hal tersebut menyangkut kenangan manis. Gua masuk ditempat kerja ini tepatnya pada bulan oktober 2016, sebuah momen yang benar-benar gak gua duga. hehe

Semoga dengan usia pengalaman kerja gua yang sedikit ujur bisa membuat diri gua lebih dewasa dan bijaksana dalam berpikir dan mengambil keputusan. Aamiin.

buka bersama 2018

kocokan parsel dari rekanan kebetulan gua dapet nata de coco :wkwk
Bagikan:

Selamat Datang Bulan Ramadhan 1439H

Selamat Datang Bulan Ramadhan 1439H. Bulan Ramadhan adalah bulan yang begitu sangat ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin karena pada bulan suci ini pahala yang didapat akan dilipat gandakan serta dosa dosa yang terdahulu akan diampuni. Maka dengan kedatangan bulan suci Ramadhan menjadi anugerah tersendiri bagi gua yang saat ini masih mencari berkah. hehehe.

bulan ramadhan
bulan ramadhan : google image

Entah apa yang terpikir dalam pikiran gua kali ini, yang pasti bulan Ramadhan kali ini terasa berbeda dengan bulan Ramadhan sebelumnya dimana kali ini gua ada misi tersendiri yang harus bisa gua tuntaskan. Misi tersebut adalah misi yang sebenarnya sudah jadi bahan perbincangan tapi dengan kedatangan bulan Ramadhan ini semoga misi tersebut bisa menjadi pembuka keberkahan langkah yang sedang gua jalani.

Dengan kehadiran bulan suci Ramadhan ini, maka gua mengucapkan mohon maaf lahir batin jika ada lisan maupun perilaku yang menyakiti hati siapapun baik yang secara sengaja maupun tidak mohon dibukakan pintu maaf yang sebesarnya agar kita menjadi muslim yang beruntung. Aamiin

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1439 H.

f u a d d i t i y a | 16 Mei 2018
duduk santai sambil sruput kopi
Bagikan:

Alasan Kenapa Pendidikan Sangat Penting

Alasan Kenapa Pendidikan Sangat Penting. Sudah sejak lama sekali manusia mengenal sebuah sistem pendidikan dan mengembangkannya ke dalam bidang masing-masing yang lebih spesifik untuk menggali bermacam-macam potensi yang ada di muka bumi. Pendidikan bukanlah hanya soal tanya jawab dari ruangan yang diisi oleh pelajar dan pengajar, melainkan lebih kepada proses perubahan untuk membentuk kepribadian lebih matang dan siap menghadapi tantangan diluar.

buku pendidikan masa depan
buku pendidikan

Menurut Erna MS, M.Sos, seorang dosen sekaligus konsultan komunikasi, mengatakan jika pendidikan adalah tombak kemajuan zaman dimana kedinamisannya tergantung pada diri masing-masing dalam menentukannya. Selain itu ada beberapa hal lain yang membuat kenapa pendidikan itu penting untuk dimiliki.

Kepribadian

Meski bukan satu-satunya penentu, namun pendidikan punya kontribusi besar dalam membentuk kepribadian kita. Mulai dari pola pikir, cara bersikap dan bertindak sedikit banyaknya dipengaruhi dari apa yang kita dapatkan dari pendidikan.

Memegang teguh etika, optimis, percaya diri dan berpikir positif biasanya dimiliki oleh orang yang punya pendidikan baik. Tapi dengan catatan jika kita menghayati nilai-nilai pendidikan itu dengan baik, bukan hanya sekedar formalitas untuk menjalani jenjang pendidikan.

Perbaiki Generasi

Semakin baiknya tingkat pendidikan terhadap suatu generasi maka akan lebih baik pula masa depannya. Hal ini pula yang akan menjadi pembeda perkembangan tiap generasi dan kemajuannya yang dibuat, misalnya dalam hal teknologi.

Hal itu juga akan semakin mengembangkan generasi berikutnya karena setiap pribadi akan menjadi orang tua dan akan mendidik anak-anaknya untuk menjadi lebih baik dalam hal pengetahuan, cara bersosialisasi dan menjalani hidup.

Modal

Pendidikan yang telah ditempuh memang tak bisa diuangkan kembali, namun dari situ kita bisa mengembangkan banyak hal untuk meraih kemapanan dalam hidup demi keberlangsungan hidup. Selain itu, pendidikan juga bisa menjadi modal untuk bersaing dalam berkarya dan bekerja. Meski pendidikan tak menjamin seseorang akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, akan tetapi pengaruh pendidikan terhadap kesempatan dan peluang kerja juga tidak bisa dipungkiri.

Mendapatkan pendidikan tidaklah harus selalu di lembaga formal. Jadi jangan pernah jadikan segala kendala sebagai tembok pembatas untuk mengenyam pendidikan. Karena belajar itu bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Menuntut ilmu juga bukanlah hanya sebatas di ruangan kelas atau lembaran buku, tapi juga melalui proses hidup yang panjang demi menggali potensi yang ada dan bersaing di dunia luar.

Referensi : lanangindonesia.com/read/ini-alasan-kenapa-pendidikan-sangat-penting
Bagikan:

Berjuang Tidak Perlu Harus Mundur

Berjuang Tidak Perlu Harus Mundur. Mungkin ungkapan tersebut adalah hal agaknya sedikit skeptis bagi sebagian kalangan. Terkesan lebay untuk didengar tapi besar manfaatnya jika kita sedang mengalaminya. Ada baiknya juga bagi kita untuk berfikiran demikian karena dengan kita pantang mundur untuk berjuang maka hasil positif pasti akan kita peroleh.

berjuang dan optimis
ilustrasi berjuang



Bagikan:

Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Jepang yang mana hal tersebut diproses dalam suatu badan yang bernama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sekitar tahun 1945, negara Jepang mengalami kekalahan di bagian Asia Timur Raya pada perang dunia kedua. Dengan kekalahan tersebut, maka negeri sakura yang memiliki cara untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia. Salah satu cara Jepang untuk mengambil simpati bangsa Indonesia, yaitu dengan janji memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, dimana hal tersebut diutarakan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.

Soekarno Membacakan Teks Proklamasi
Soekarno Membacakan Teks Proklamasi
Sebagai kelanjutan janji Jepang kepada bangsa Indonesia, maka dibentuklah BPUPKI yang dibentuk oleh Bala tentara Jepang pada tanggal 29 April 1945 yang beranggotakan 62 orang, termasuk ketua dan wakil ketua yang terdiri atas politikus, negarawan, dan para perintis kemerdekaan. BPUPKI diketuai oleh DR. Radjiman Widiodiningrat, wakil ketua R. Panji Suroso adan Tuan Hachibangase dari Jepang. Kemudian BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dan selanjutnya pada tanggal 29 Mei 1945 sampai pada tanggal 1 Juni 1945 menyelenggarakan sidang yang pertama. Selama masa tugasnya BPUPKI melakukan dua kali sidang yaitu sebagai berikut.

1. Sidang Pertama BPUPKI 

Sidang pertama BPUPKI langsung membicarakan rancangan dasar negara yang akan dipakai jika indonesia merdeka. Oleh karena itu sidang pertama yang berlangsung tanggal 29 Mei 1945- 1Juni 1945. Tiga tokoh nnasionalis yang menyampaikan ide pokok rancangan dasar negara, yaitu : Prof. Mr. Muh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Dalam sidang pertama ini belum dicapai kata sepakat mengenai rumusan dasar negara yang akan dipakai pada saat Indonesia merdeka. Kesepakatan yang telah dicapai hanya istilah nama dasar negara, yaitu Pancasila. Istilah Pancasila ditemukan oleh seorang temannya yang merupakan ahli bahasa. Namun temannya yang ahli bahasa tersebut tidak dijelaskan siapa namanya. Pada saat melakukan sidang pertama belum mencapai kesepakatan, maka bangsa Indonesia membentuk panitia kecil yang berjumlah 8 (delapan) orang yang bertugas untuk membahas usul-usul yang dikemukakan oleh para pembicara. Panitia kecil tersebut, terdiri atas tokoh : Ir. Soekarno, Mr. A.A. Maramis , Ki Agus Hadikusumo, Kh. Wahid Hasyim, Soetarji Kartohadikusumo, Abikoesno TjokroSujoyo, Mr. Ahmad Soebardjo, dan Mr. Muhammad Yamin.

Sidang BPUPKI yang pertama diadakan pada tanggal 22 Juni 1945 dalam bentuk rapat gabungan antara anggota BPUPKI. Panitia 8 dan Tyuo Sangi In (Badan Penasehat Pemerintahan Balatentara Jepang). Rapat diadakan di kediaman Ir. Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta yang dipimpin oleh Ir.Soekarno. Dalam rapat tersebut menyetujui bahwa Indonesia akan merdeka secepatnya. Guna menuntaskan hukum dasar dibentuklah Panitia sembilan atau panitia perumusan yang terdiri dari tokoh-tokoh berikut :

  1. Ir. Soekarno (ketua).
  2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua).
  3. Mr. A.A. MAramis.
  4. Kh.Wachid Hasyim.
  5. Abdoel Kahar Muzakir.
  6. Haji Agus Salim.
  7. Abikoesno Tjokrosujoyo.
  8. Mr. Achmad Soeardjo.
  9. Mr. Muh Yamin
Dalam perjalanannya, rapat berjalan dengan alot, karena terjadi perbedaan dan perdebatan mengenai konsep antara golongan nasionalis sekuler dan golongan nasionalis religius (islam). Selama melalui proses rapat yang sangat alot, maka akhirnya Panitia Sembilan berhasil menyepakati rumusan dasar negara yang tercantum di dalam Mukhadimah Hukum Dasar yang ditanda tangani oleh 9 angggota Panitia Sembilan itu, kemudian dikenal dengan nama “Piagam Jakarta” (Jakarta Charter). Setelah itu sebagai ketua “Panitia Sembilan“, Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja panitia sembilan yang dipimpinnya kepada anggota BPUPKI berupa dokumen rancangan asas dan tujuan “Indonesia Merdeka” yang disebut dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) tersebut. Menurut dokumen tersebut, dasar negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya,
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rancangan itu diterima untuk selanjutnya dimatangkan dalam masa persidangan BPUPKI yang kedua, yang diselenggarakan mulai tanggal 10 Juli 1945.

2. Sidang Kedua BPUPKI

Sidang BPUPKI yang kedua berlangsung pada tanggal 10 Juli 1945 sampai 17 Juli 1945. BPUPKI membentuk suatu panitia perancang Hukum Dasar UUD 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno yang beranggotakan 19 orang. Panitia perancang Undang-Undang Dasar yang dibentuk oleh panitia kecil Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Prof. Dr. Mr. Soepomo yang beranggotakan sebagai berikut :

  1. Prof. Dr. Mr. Soepomo
  2. Mr. Wongsonegoro
  3. Mr. Achmad Soebardjo
  4. Mr. A.A. MAramis
  5. Mr. R. P.Singgih
  6. Haji Agus Salim
  7. Dr. Soekiman
Selain itu terdapat Panitia Penghalus Bahasa, yang beranggotakam sebagi berikut :

  1. Prof. Mr. Soepomo
  2. Prof. Dr. Hussein Djoyodiningrat
  3. Haji Agus Salim
Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang pleno BPUPKI menerima laporan panitia Perancangan Undang-Undang Dasar yang dibacakan oleh ketua panitianya sendiri, Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut membahas mengenai rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya tercantum tiga masalah pokok yaitu :
1. Pernyataan tentang Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar
3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar yang dinamakan sebagai UUD 1945, meliputi :
  • Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (sekarang adalah wilayah Sabah dan wilayah Serawak di negara Malaisya , serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor Portugis (sekarang adalah wilayah negara timor leste), dan pulau-pulau di sekitarnya,
  • Bentuk negara Indonesia adalah Negara Kesatuan,
  • Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik.
  • Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih,
  • Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia.

3. Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

Setelah BPUPKI melaksanakan tugasnya dengan baik, maka badan ini pun dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan diganti oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), panitia ini sendiri diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakil adalah Moh. Hatta, sedangkan Mr. Achmad Soebardjo ditunjuk sebagai penasihat. Anggota PPKI berjumlah 27 orang.

Penyerangan yang ada di Jepang membuat pertahanan Jepang lumpuh. Hal itu terjadi ketika tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima di bom oleh sekutu, kemudian dilanjutkan pada tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki juga di bom oleh sekutu. Karena hal itulah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, meskipun penyerahan Jepang kepada sekutu dirahasiakan oleh pihak Jepang, namun akhirnya terdengar juga oleh pemuda-pemuda Indonesia.

Setelah mendengar kejadian tersebut, pemuda Indonesia segera menemui Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, mereka meminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan oleh bangsa Jepang. Namun sebagi ketua dan wakil ketua, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta akan mengadakan sidang PPKI terlebih dahulu, sidang PPKI akan diselenggarakan pada tanggal 16 Agustus 1945.

Para pemuda belum mendapatkan persetujuan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, maka para pemuda akan mengamankan kedua orang itu ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 sekitar pukul 04.00 dini hari. Diantara pemuda yang mengawal Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok adalah pemuda bernama Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih. Ketika itu Rengasdengklok diduduki oleh satu kompi tentara PETA, dibawah pimpinan Cudaanco Soebeno, tetapi para pemuda Indonesia telah mengambil kekuasaan Jepang disana.

Pada siang harinya salah satu yang mengawal Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta yang bernama Yusuf Kunto. Setelah tiba di Jakarta terjadi perdebatan antara pemuda dengan Mr. Achmad Soebarjo selaku golongan tua. Dalam pertemuan tersebut dicapai kata sepakat bahwa proklamasi harus segera dilaksanakan di Jakarta. Setelah itu Yusuf Kunto segera kembali ke Rengasdengklok diikuti oleh Mr. Achad Soebardjo untuk menjemput Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Mr. Soebardjo setelah tiba di Rengasdengklok menegaskan kepada para pemuda Indonesia bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Maka pada hari itu juga para pemuda membawa Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam hari mereka tiba di Jakarta. Pada saat itu juga Soekarno-Hatta dan para pemuda langsung membicarakan teks proklamasi. Pada jam 23.00 kemudian diadakan pertemuan lagi dirumah tepatnya dirumah Laksamana Muda Maeda di Jl. Imam Bonjol no. 1 Jakarta, pertemuan tersebut dihadiri oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Mr. A. Soebardjo, para anggota PPKI dan para pemuda (Soekarni, Sayuti Melik, BM. Diah, dan Sudiro).

Adapun ruangan yang digunakan untuk menyusun naskah proklamasi tersebut yaitu ruang makan dan ruang tamu. Mr. A. Soebardjo dan Moh. Hatta merumuskan kalimatnya sedangkan Ir. Soekarno yang menuliskannya. Setelah konsep naskah proklamasi jadi, kemudian ke ruang tamu. Disitulah konsep tersebut dimusyawarahkan dengan semua yang hadir. Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi agar ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia dan usulan tersebut diterima oleh semua yang hadir.

Selanjutnya naskah diserahkan Sayuti Melik untuk diketik, barulah naskah tersebut ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. Kemudian keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945, sejak pagi mereka telah berkumpul di tempat kediaman Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta untuk mengadakan persipan-persiapan, guna menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tepat pada pukul 10.00 WIB terjadilah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Moh. Hatta tampil di depan untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Referensi : mengakujenius.com/sejarah-perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara
Bagikan: